Sabtu, 24 November 2012


Bumi salah satu planet tempat tinggal kita...kita tidak dapat memungkri dari sekian banyak planet yang kita kenal sampai saat ini, bumilah satu satunya planet yang sangat friendly untuk kita manusia dibandingkan lainnya, kita sepatutnya bersykur pada yang Maha Kuasa, tempat dimana kita hidup ini bener bener planet yang sangat ideal untuk menunjang segala bentuk kehidupan, kita ga perlu repot repot antrian oksigen untuk bernafas dan menggunakan air sebagai sumber kehidupan, oksigen dan air telah disediakan oleh Yang Kuasa dengan persediaan yang sangat sangat melimpah terkecuali untuk tempat yang memang di ciptakan gersang alias kekurangan air (tapi toh disana juga terdpat kehidupan), maka sungguh ironis kalo kita membuat kerusakan dimuka bumi ini....
Tapi apakah dari milyaran benda langit dialam yang maha luas ini hanya bumi saja yang didiami oleh makhluk hidup??, apakah di luar sana juga pernah atau sedang masih ada kehidupan layaknya di bumi???



Tidak nudah untuk menjawab pertanyaan itu..Pertanyaan akan ada atau tidaknya kehidupan di luar bumi ini masih menjadi misteri bagi kalangan ilmuwan yang sampai saat ini masih memerlukan penelitian dan eksplorasi yang ga habis habisnya, dan yang patut kalian pegang segalanya mungkin bisa terjawab oleh kemajuan jaman, waktu yang akan menjawab...

Pada beberapa waktu lalu ada penemuan dibidang astronomi yang cukup penting yaitu ditemukannya sebuah Planet yang mengelilingi sebuah bintang tetap di Gleise 581. Kita menyebutnya sebagai "Super Earth". Planet ini diklaim merupakan tempat yang paling bersahabat untuk kita tinggali karena kondisi-nya dikatakan mirip dengan bumi. Belum diketahui, apakah di Planet tersebut juga berlangsung kehidupan cerdas seperti di bumi atau tidak. Namun, tidak ditutup kemungkinan bahwa ada kehidupan disana. Mungkin ada lebih banyak lagi Planet-planet seperti ini di Kosmos dan butuh waktu yang tidak terlalu singkat juga untuk menemukan yang lainnya.

Biasanya, untuk bisa menduga-duga bahwa disuatu tempat di jagat raya ini terdapat kehidupan atau tidak, kita selalu melihat dari kondisi tempat itu sendiri. Air, zat pendukung paling penting dalam menunjang kehidupan, Apakah disana terdapat kandungan air dan oksigen yang melimpah seperti di Bumi atau sebaliknya? serta beberapa pertimbangan lainnya. Seperti yang kita ketahui bahwa air merupakan sumber kehidupan. Misalnya apabila dikatakan terdapat sumber air di Mars, mungkin tidak tertutup kemungkinan adanya kehidupan di planet tersebut.

SETI, observatorium pelacak kehidupan jagad raya

Memang, dahulu kala terdapat 3 planet besar di tata surya kita yang tertutup air, termasuk diantaranya Mars. Namun kini hanya Bumi-lah yang dikatakan "basah". Faktanya, tentunya sangat sulit menemukan planet yang memiliki kandungan air berlimpah. Oleh sebab itulah, sampai saat ini astronomi mengatakan dari 8 Planet Besar yang mendominasi di Galaksi Bima Sakti, Bumi-lah satu-satunya Planet yang memiliki kehidupan. Kita tidak perlu mengatakan di jagad raya, sebab akan terlampau terlalu banyak bintang dan planet-planet yang bertebaran dan membentuk galaksi-galaksi disana, belum lagi ditambah beberapa Nebula yang semakin memumetkan pikiran. Cukup kita mulai dari Galaksi kita sendiri saja. lalu...kita bertanya-tanya lagi. Mungkinkah planet-planet yang memiliki karakteristik yang sangat jauh dari bumi dapat memiliki suatu kehidupan? Apakah mungkin juga terdapat makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa memerlukan air bahkan oksigen? adakah suatu jenis makhluk hidup yang dapat bertahan hidup dari kondisi alam yang sangat ekstrim, jauh dari kondisi alam di bumi? itulah pertanyaan yang sering menghiasi pikiran saya. Dan, untuk saat ini ilmu pengetahuan menjawab semuanya itu mungkin! Anggapan bahwa kehidupan hanya dapat tumbuh subur dalam keadaan seperti di bumi ini sekarang dengan adanya penelitian telah ketinggalan zaman. Salah sekali jika orang menduga bahwa kehidupan tak mungkin tanpa air dan oksigen, sebab di bumi kita pun terdapat bentuk kehidupan yang tidak memerlukan oksigen, yakni yang di sebut bakteri-bakteri Anaerobik, begitu juga dengan jamur yang diperlukan untuk membuat tape. Oksigen dalam jumlah tertentu dapat meracuni bakteri-bakteri semacam ini, Mengapa tidak mungkin ada kehidupan yang lebih tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen??? Asumsi bahwa kehidupan hanya dapat ada dan berkembang di atas planet seperti bumi ini, sudah tak dapat dipertahankan lagi. Menurut tafsiran, di bumi kita ini terdapat 2.000.000 jenis makhluk hidup. Dari jumlah ini, ditaksir (lagi-lagi ditaksir) hanya 1.200.000 yang telah dikenal secara ilmiah. Dari jumlah yang telah dikenal ini terdapat beberapa ribu yang menurut alam pikiran sekarang, seharusnya tidak mampu untuk hidup.



Dasar pemikiran tentang kehidupan perlu dipertimbangkan kembali dan diuji lagi kebenarannya. Sebagai contoh misalnya orang menduga bahwa air yang diradioaktif akan bebas hama. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa ada beberapa jenis kuman yang dapat menyesuaikan diri pada air maut yang ada di sekeliling reaktor nuklir!! Eksperimen yang dibuat oleh Dr. Sandford Siegel kedengarannya mengerikan. Di dalam laboratoriumnya dia menciptakan keadaan atmosfir tiruan dari atmosfir sekitar planet Jupiter, dan membiarkan bakteri dan tungau di dalamnya di mana sama sekali terasing dari segala syarat "kehidupan" yang sampai sekarang masih menjadi pegangan. Amoniak, methan dan hidrogen tak dapat mematikan bakteri dan tungau ini. Eksperimen-eksperimen yang dibuat oleh Dr. Howard Hinton dan Dr. Blum dari Bristol University sama-sama memberikan hasil yang mengejutkan. Kedua sarjana ini telah mengeringkan sejenis serangga beberapa jam lamanya dalam suhu 100 derajat celcius, yang segera setelah itu dicelupkan ke dalam helium cair sebagaimana kita ketahui dingin sekali sedingin ruang angkasa. Setelah diradiasi dengan kuat sekali, kemudian dikembalikan lagi kepada keadaan kehidupan yang normal, serangga itu ternyata dapat meneruskan fungsi biologis vitalnya dan sehat. Alam semesta ini ditaksir telah berusia dua belas ribu juta tahun. Di bawah mikroskop, batu-batu meteor membuktikan adanya bekas zat organik di dalamnya. Bakteri yang telah berusia jutaan tahun bangun dan menunjukkan kehidupan baru. Spora-spora yang melayang-layang di ruang angkasa melintasi alam semesta dan kadang-kadang tertangkap oleh lapangan gravitasi dari sesuatu planet. Kehidupan baru telah berjalan dan berkembang dalam siklus abadi dari penciptaan selama berjuta-juta tahun.

kemungkinan ada kehidupan diluar sana
Kita juga pernah mendengar tentang adanya bakteri-bakteri yang hidup di dalam gunung berapi, bakteri yang memakan batu-batuan, dan bakteri yang menghasilkan besi. Maka bertambah pulalah pertanyaan yang menunggu jawaban. Sekian banyak penelitian yang berhati-hati atas jenis batu-batuan dari segenap penjuru dunia, membuktikan bahwa kerak bumi ini telah terbentuk empat ribu juta tahun yang lalu. Dan dari segala apa yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan itu di antaranya diketahui bahwa sesuatu makhluk hidup yang menyerupai manusia telah ada sejak 1.000.000 tahun yang lalu. Dari masa satu juta tahun itu hanya 7.000 tahun saja yang dikenal sebagai sejarah hidup manusia. Itupun dicapai dengan banyak mengorbankan tenaga, petualangan dan sebagian besar karena kepenasaran. Tetapi apa artinya 7.000 tahun sejarah hidup menusia jika dibandingkan dengan ribuan juta tahun sejarah alam semesta ? Kembali kepada suatu pernyataan diatas, mengapa dikatakan tidak mungkin terdapat kehidupan yang lebih tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen bahkan air? Mungkin ini pertanyaan yang dianggap terlalu berani, namun itulah arti dari sebuah kejujuran. Astronomi kita usianya masih terlalu muda dan alam semesta masih belum dapat dipahami sepenuhnya. Lima ratus tahun yang lalu, seorang sarjana berteriak dalam mimbar mengatakan dengan ngotot bahwa Bumi ini tidak mungkin berbentuk bulat melainkan datar yang memiliki ujung. Namun, setelah semakin majunya ilmu pengetahuan, teori yang diterima masyarakat selama ratusan tahun itu akhirnya terpatahkan juga. Lalu, mengapa pertanyaan diatas dianggap tidak mungkin? Di tata surya kita, terdapat 4 planet terestrial yaitu Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Terestriall artinya mirip bumi dan semuanya memang mirip. Merkurius, tertutup banyak kawah tapi atmosfirnya tak banyak. Dengan demikian Merkurius adalah "negeri" dengan suhu yang ekstrim. Siang hari, suhu di Planet ini mencapai 427 derajat Celcius dan porsi bagian planet yang tak terkena sinar matahari mencapai suhu -184 derajat celcius. Lain halnya dengan tetangganya Venus yang kaya atmosfer sehingga suhu di Planet ini hampir tak pernah berganti, sehingga planet ini dikatakan sebagai planet terpanas di tata surya kita dengan suhu berkisar 482 derajat celcius. Lalu Mars yang memiliki suhu rata-rata -55 derajat celcius. Sepertinya planet-planet seperti itu tidak akan pernah mendukung kehidupan, apalagi tak ada sumber air disana. kita kembali pada suatu pernyataan bahwa alam semesta ini belum dapat dimengerti sepenuhnya. Manusia memang mengatakan planet-planet tersebut tidak layak untuk ditinggali. Namun, bukan berarti kita harus mengatakan tidak mungkin ada kehidupan di planet-planet tersebut. Mungkin saja ada jenis makhluk tingkat tinggi yang mampu bertahan dengan kondisi-kondisi ekstrim seperti itu dan kita belum mengenali mereka...


alam semesta masih banyak menyimpan misteri yang sangat sulit untuk dijawab oleh nalar dalam kita, namun seiring bejalannya waktu semua yang mungkin ada akan terungkap untuk menunjukkan eksistensi keberadaan sang Pencipta, Allah SWT
Continue next time...

0 komentar:

Posting Komentar