Rabu, 09 Januari 2013
Valentine Day (Hari Berkasih sayang )Menurut Pandangan  Islam
Benarkah ia hanya kasih sayang belaka ?
“Dan  jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, nescaya mereka akan  menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka  belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah  Al-An’am : 116)
Hari 'kasih sayang' yang dirayakan oleh  orang-orang Barat pada tahun-tahun terakhir disebut 'Valentine  Day' amat popular dan merebak di pelusuk Indonesia bahkan di Malaysia  juga. Lebih-lebih lagi apabila menjelangnya bulan Februari di mana banyak kita  temui jargon-jargon (simbol-simbol atau  iklan-iklan) tidak Islami hanya wujud  demi untuk mengekspos (mempromosi) Valentine. Berbagai tempat hiburan bermula  dari diskotik(disko/kelab malam), hotel-hotel, organisasi-organisasi mahupun  kelompok-kelompok kecil; ramai yang berlumba-lumba menawarkan acara untuk  merayakan Valentine. Dengan  dukungan(pengaruh) media massa seperti surat kabar,  radio mahupun televisyen; sebagian besar orang Islam juga turut  dicekoki(dihidangkan) dengan iklan-iklan Valentine Day.
Sejarah  Valentine
Sungguh merupakan hal yang ironis(menyedihkan/tidak  sepatutnya terjadi) apabila telinga kita mendengar bahkan kita sendiri 'terjun'  dalam perayaan Valentine tersebut tanpa mengetahui sejarah Valentine itu  sendiri. Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam Islam  disebut 'Syuhada') yang kerana kesalahan dan bersifat 'dermawan' maka dia diberi  gelaran Saint atau Santo.
Pada tanggal 14 Februari 270 M, St. Valentine  dibunuh karena pertentangannya (pertelingkahan) dengan penguasa Romawi pada  waktu itu iaitu Raja Claudius II (268 - 270 M). Untuk mengagungkan dia (St.  Valentine), yang dianggap sebagai simbol ketabahan, keberanian dan kepasrahan  dalam menghadapi cubaan hidup, maka para pengikutnya memperingati kematian St.  Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.
Tetapi sejak abad 16 M,  'upacara keagamaan' tersebut mulai beransur-ansur hilang dan berubah menjadi  'perayaan bukan keagamaan'. Hari Valentine kemudian dihubungkan dengan pesta  jamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut “Supercalis” yang jatuh pada  tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama  Nasrani(Kristian), pesta 'supercalis'  kemudian dikaitkan dengan upacara  kematian St. Valentine. Penerimaan upacara kematian St. Valentine sebagai 'hari  kasih sayang' juga dikaitkan dengan kepercayaan orang Eropah bahwa waktu 'kasih  sayang' itu mulai bersemi 'bagai burung jantan dan betina' pada tanggal 14  Februari.
Dalam bahasa Perancis Normandia, pada abad pertengahan  terdapat kata “Galentine” yang bererti 'galant atau cinta'. Persamaan bunyi  antara galentine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya para  pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dengan  berkembangnya zaman, seorang 'martyr' bernama St. Valentino mungkin akan terus  bergeser jauh pengertiannya(jauh dari erti yang sebenarnya). Manusia pada zaman  sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana  pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine lewat (melalui) greeting card,  pesta persaudaraan, tukar kado(bertukar-tukar memberi hadiah) dan sebagainya  tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya lebih dari 1700 tahun yang  lalu.
Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa moment(hal/saat/waktu)  ini hanyalah tidak lebih bercorak kepercayaan atau animisme belaka yang berusaha  merosak 'akidah' muslim dan muslimah sekaligus memperkenalkan gaya hidup barat   dengan kedok percintaan(bertopengkan percintaan), perjodohan dan kasih  sayang.
Pandangan Islam
Sebagai seorang muslim  tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja  sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam ?
Mari kita  renungkan firman Allah swt
“ Dan janglah kamu megikuti apa yang kamu  tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan,  dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra :  36)
Dalam Islam kata “tahu” berarti mampu mengindera(mengetahui)  dengan seluruh panca indera yang dikuasai oleh hati. Pengetahuan yang sampai  pada taraf mengangkat isi dan hakikat sebenarnya. Bukan hanya sekedar dapat  melihat atau mendengar. Bukan pula sekadar tahu sejarah, tujuannya, apa, siapa,  kapan(bila), bagaimana, dan di mana, akan tetapi lebih dari itu.
Oleh  kerana itu Islam amat melarang kepercayaan yang membonceng(mendorong/mengikut)  kepada suatu kepercayaan lain atau dalam Islam disebut Taqlid.
Hadis  Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama)  maka dia termasuk kaum (agama) itu”.
Firman Allah s.w.t. dalam Surah AL Imran  (keluarga Imran) ayat 85 :“Barangsiapa yang mencari agama selain agama Islam,  maka sekali-sekali tidaklah diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat  termasuk orang-orang yang rugi”.
Hal-Hal Yang Harus  Diperhatikan
Dalam masalah Valentine itu perlu difahami secara  mendalam terutama dari kaca mata agama kerana kehidupan kita tidak dapat lari  atau lepas dari agama (Islam) sebagai pandangan hidup. Berikut ini beberapa hal  yang harus difahami di dalam  masalah 'Valentine Day'.
1.  Prinsip/dasar
   Valentine Day adalah suatu perayaan yang berdasarkan  kepada pesta jamuan 'supercalis' bangsa Romawi kuno di mana setelah mereka masuk  Agama  Nasrani (kristian), maka berubah menjadi 'acara keagamaan' yang dikaitkan  dengan kematian St. Valentine.
2. Sember Asasi
   Valentine  jelas-jelas bukan bersumber dari Islam, melainkan bersumber dari rekaan fikiran  manusia yang diteruskan oleh pihak gereja. Oleh kerana itu lah , berpegang  kepada akal rasional manusia semata-mata, tetapi jika tidak berdasarkan kepada  Islam(Allah), maka ia akan tertolak.
Firman Allah swt dalam Surah Al  Baqarah ayat 120 :“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu  hingga kamu mengikuti agama mereka.
Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk  Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti  kemahuan  mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi  menjadi pelindung dan penolong bagimu”.
3. Tujuan
Tujuan  mencipta dan mengungkapkan rasa kasih sayang di persada bumi adalah baik. Tetapi  bukan seminit untuk sehari dan sehari untuk setahun. Dan bukan pula bererti kita  harus berkiblat kepada Valentine seolah-olah meninggikan ajaran lain di atas  Islam. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk  berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan      yang abadi di bawah naungan  Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda  :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya  seperti cintanya kepada diri sendiri”.
4. Operasional
Pada  umumnya acara Valentine Day diadakan dalam bentuk pesta pora dan  huru-hara.
Perhatikanlah firman Allah s.w.t.:“Sesungguhnya pemboros-pemboros  itu adalah saudara-saudara syaithon dan    syaithon itu adalah sangat ingkar  kepada Tuhannya”. (Surah Al Isra : 27)
Surah Al-Anfal ayat 63 yang  berbunyi : “…walaupun kamu membelanjakan    semua (kekayaan) yang berada di  bumi, niscaya kamu tidak dapat    mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah  telah mempersatukan hati    mereka. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Perkasa lagi  Maha Bijaksana”.
Sudah jelas ! Apapun alasannya, kita tidak dapat  menerima kebudayaan import dari luar yang nyata-nyata bertentangan dengan  keyakinan (akidah) kita. Janganlah kita mengotori akidah kita dengan dalih  toleransi dan setia kawan. Kerana kalau dikata toleransi, Islamlah yang paling  toleransi di dunia.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah  mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyedari  sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu  kita irihati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain.  Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim.  Bukan hanya sehari untuk setahun.  Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di  dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif'  terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain.
Lihatlah  kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerosakan-kerosakan yang ditampilkan oleh  peradaban Barat baik dalam media massa, televisyen dan sebagainya. Karena  sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati  mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa.
Mari  Istiqomah(berpegang teguh)
Perhatikanlah Firman Allah :
“…dan  sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu,  sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang  zalim”.
Semoga Allah memberikan kepada kita hidayahNya dan ketetapan  hati untuk dapat istiqomah dengan Islam sehingga hati kita menerima kebenaran  serta menjalankan ajarannya.
Tujuan dari semua itu adalah agar diri kita  selalu taat sehingga dengan izin Allah s.w.t. kita dapat berjumpa dengan para  Nabi baik Nabi Adam sampai Nabi Muhammad s.a.w.
Firman Allah  s.w.t.:
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya maka dia akan  bersama orang-orang yang diberi nikmat dari golongan Nabi-Nabi, para shiddiq  (benar imannya), syuhada, sholihin (orang-orang sholih), mereka itulah  sebaik-baik teman”.
Berkata Peguam Zulkifli Nordin (peguam di  Malaysia) di dalam kaset 'MURTAD' yang mafhumnya 
"Valentine"  adalah nama seorang paderi. Namanya Pedro St. Valentino. 14 Februari 1492 adalah  hari kejatuhan Kerajaan Islam Sepanyol. Paderi ini umumkan atau isytiharkan hari  tersebut sebagai hari 'kasih sayang' kerana pada nya Islam adalah ZALIM!!!   Tumbangnya Kerajaan Islam Sepanyol dirayakan sebagai Hari Valentine. Semoga Anda  Semua Ambil Pengajaran!!! Jadi.. mengapa kita ingin menyambut Hari Valentine ini  kerana hari itu adalah hari jatuhnya kerajaan Islam kita di Sepanyol.
SUMBER : INDOKING.BLOGSPOT.COM

0 komentar:
Posting Komentar