Jumat, 21 September 2012


(Di ilhami dari kisah nyata cerita seorang sahabat ) 

*****
Ini adalah kisah tentang seseorang yang meninggalkan dan yang di tinggalkan ,
Yach , kisah yang mungkin tak biasa di ungkapkan dengan kata-kata , hemm
Rhisa masih asyik dengan buku diary nya , sambil melihat-lihat keindahan bintang di balik jendela kamarnya , entah kenapa ia tiba- tiba saja teringat peristiwa , 13 tahun silam , yang ,masih menyisakan luka hati yang paling dalam ,

Dulu , saat Rhisa masih SD , Rhisa punya teman , yach bisa di bilang sahabat lah , namanya Dhina .Hubungan mereka cukup dekat , bisa di bilang seperti saudara, berhubung umur Dhina lebih muda dari Rhisa , jadi  Dhina sudah Rhisa anggap seperti saudara sendiri ,

Segala susah dan senang mereka berbagi bersama , begitu juga dengan orang tua Rhisa yang sudah menganggap nya seperti anak sendiri , terutama ayah nya Rhisa. Ayah Rhisa begitu sangat menyayangi Dhina seperti beliau menyayangi anak nya Rhisa .

Tapi semua itu hanya sesaat , semua berubah menjadi perih yang sampai saat ini masih Rhisa rasakan , semua berawal saat ayah Rhisa sakit keras , saat itu Rhisa sedih sekali   , Rhisa butuh kehadiran Dhina di sisi nya , yach sekedar memberi semangat atau menghibur seperti apa yang Rhisa lakukan saat Dhina di marah ibunya . Dhina adalah satu-satunya orang yang Rhisa harapkan saat itu , tapi .sekalipun Dhina tidak pernah datang menemui Rhisa, apalagi untuk sekedar menjenguk ayah Rhisa , entah apa masalahnya sehingga ia begitu tega dengan Rhisa.

Hingga Ayah nya Rhisa mengehembuskan nafas terakhir , Dhina pun tidak muncul di hadapan Rhisa saat itu, Rhisa hanya menahan perih dan sedih sendirian, .

Seteleh tujuh hari pasca meninggalnya ayah nya , Rhisa pun mulai masuk sekolah ,meski hati masih di rundung duka , ia berharap dapat menemui  Dhina , hari ini dan meminta alas an tas perubahan sikap Dhina yang belakangan ini berubah drastis.  , tapi apa yang Rhisa dapat , sepatah kata pun Dhina tidak menyapa Rhisa ,walaupun sekedar untuk menanyakan kabar Rhisa , sehingga mau tidak mau Rhisa  pun nekat  untuk kerumah nya  minta penjelasan dari  Dhina TERLAMBAT ! ternyata Dhina sudah pindah rumah ,Rhisa juga tidak tahu dia pindah di mana sekarang , yang ada di benak Rhisa sekarang adalah sebenarnya apa yang terjadi , dan ini tidak adil rasanya buat Rhisa. Dhina sahabat Rhisa telah pergi .
  

Seiring berjalan nya waktu dan setelah sekian lama , tiba- tiba saja Rhisa  tidak sengaja bertemu dengannya di jalan,Dhina bersama dengan orang lain saat itu ,Rhisa pun mengejar nya sambil memanggil- manggil namanya , Dhina sempat menoleh kearah Rhisa , dan setelah itu ia pergi berlalu meninggalkan Rhisa. Rhisa pun lagi –lagi kehilangan jejak , Dhina sahabat nya itu , ia pun menangis , tiba- tiba muncul kebencian yang sangat luar biasa dalam dirinya. Dan ia pun berjanji pada diri nya sendiri ,
Mulai saat itu , Rhisa akan berhenti untuk mencari Dhina dan berhenti untuk meminta penjelasan lagi , habis sudah kesabaran Rhisa , yang ada hanya sebuah luka yang mendalam,. Pengalaman yang begitu menyakitkan membuat Rhisa tidak percaya lagi apa yang nama nya ‘SAHABAT “

.

Tanpa terasa air mata Rhisa  mengalir menetes membasahi buku diary nya, Rhisa pun cepat” mengusap air ,matany itu dan berlalu , hingga ia terlelap bersama mimpi –mimpi hingga mentari menyambut nya esok pagi . (Di adopsi dari cerita sahabat , sebuah kisah nya ).

0 komentar:

Posting Komentar